Ayo kita membangun bersama-sama Kota Cimahi
Menuju era Digitalisasi
Pertanian Kota Cimahi

 

Kota Cimahi merupakan wilayah dengan produksi padi terendah kedua se-Jawa Barat pada tahun 2020.

Sebagai kota industri, kota Cimahi memang tidak memiliki banyak lahan pertanian. Pada tahun 2020, luas panen Padi di Kota Cimahi hanya mencapai 77 Hektar. Meningkat enam hektar dibandingkan kondisi tahun 2019.

Dari sisi produksi, pada tahun 2020, produksi padi di Kota Cimahi mencapai 437 Ton-GKG atau Gabah Kering Giling. Hasil ini meningkat 7,6 persen dibandingkan produksi padi saat tahun 2019. Apabila dikonversi ke beras, maka produksi beras di Kota Cimahi pada tahun 2020 mencapai 251 ton- Beras. Jumlah ini meningkat 18 ton jika dibandingkan tahun 2019.

Sektor pertanian di Cimahi juga digerakkan oleh subsektor hortikultura Salah satunya adalah sayuran tahunan. Produksi sayuran tahunan dari tahun ke tahun cenderung fluktuatif. Namun, untuk petsai, pada taun 2020, produksinya meningkat pesat hingga mencapai 2.576 kwintal. Kenaikan ini juga berlaku pada cabai rawit, walau peningkatannya cenderung sedikit. Sementara itu, produksi cabai besar justru turun pada 2020.

Ditinjau dari subsektor peternakan, Kota Cimahi jenis ternak terbanyak yang dimiliki adalah Ayam Ras Pedaging dan Ayam Buras. Masingmasing sejumlah 37.758 dan 14.712 ekor. Sementara itu, kerbau hanya tercatat sebanyak 5 ekor, sedangkan kuda dan kambing masingmasing sejumlah 85 dan 90 ekor. Keseluruhan hewan ternak ini tersebar di seluruh kecamatn di Kota Cimahi. Namun, konsentrasi tertinggi terdapat di Kecamatan Cimahi Utara.

Perikanan merupakan subsektor yang juga menggerakkan roda sektor pertanian, khususnya di masa pandemi. Kota Cimahi merupakan wilayah non pesisir, sehingga budidaya ikan air tawar merupakan salah satu subsektor yang cukup berperan dalam pemenuhan konsumsi ikan bagi warga Kota Cimahi. Tempat Pemeliharaan Ikan di Kota Cimahi juga tersebar di ketiga kecamatan. Cimahi Utara merupakan wilayah dengan luas pemeliharaan terbesar baik untuk jenis kolam maupun unit pembenihan rakyat.